Menjadi
salah satu kiblat sosok pemimpin yang bersih sekaligus pintar, Hatta
Rajasa pantas menyandang julukan Sang Maestro. Di nadinya, masih terisa
asa membenahi bangsa.
Lansiran kajian Lembaga Survei Indonesia (LSI) setahun lalu
setidaknya mengingatkan orang pada kerinduan pemimpin yang pintar,
jujur, dan taat beragama. Lembaga riset opini publik paling terkemuka di
Indonesia itu menyimpulkan Hatta Rajasa sebagai calon presiden yang
paling bersih dari korupsi. Tentu ini bukan omong kosong belaka.
Hasil penelusuran LSI menyimpulkan, Hatta Rajasa menjadi calon
presiden paling pintar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu
berada pada ututan teratas dengan mengoleksi 86% hasil survai. Begitu
pula soal bisa dipercaya atau bebas korupsi dan taat beragama, Hatta
Rajasa mendapat poin tertinggi dibandingan Prabowo Subianto dan Aburizal
Bakrie.
Hal ini makin membuat orang bertanya, apa saja yang sudah
dilakukannya? Apakah sekadar nimbrung dalam kabinet karena sudah menjadi
besan Presiden SBY? Tentu tidak.
Penilaian objektif dapat terlihat dari seorang analisis politik
lulusan Havard yangberbasis di Jakarta bernama Kevin O’Rourke yang
memunculkan istilah “Hattanomics”. Hingga dimuat di salah satu media
terbesar dunia, Reuters, O’Rourke memperkenalkan istilah
“Hattanomics”sebagai seperangkat kebijakan yang menurutnya dikendalikan
Hatta Rajasa. Singat kata, Hattanomics berupa proteksionisme, restriksi
perdagangan, dan pembatasan kepemilikan asing.
Bukti yang dijabarkan adalah kepemimpinan mengkoordinator ekonomi
Indonesia dalam kabinet cukup berhasil membawa Indonesia pada
kemandirian. Hatta yang menjabat Ketua Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) berusaha merealisasikan
pembangunan mega proyek infrastruktur seantero nusantara. Dan, Presiden
SBY juga menunjuknya memimpin tim evaluasi penyesuaian kontrak karya dan
perjanjian karya pertambangan. Bea masuk alias pajak ekspor pada 65
jenis tambang mineral mentah merupakan salah satu gol visi nasionalisasi
Hatta.
Namun lelaki berambut perak ini dengan rendah hati menuduh
Hattanomics tak tepat sasaran. Dirinya hanya menjalankan tugas sebagai
amanah rakyat. Indonesia baginya sangat terbuka bagi investor asing
seperti kebijakan MP3EI memerlukan banyak investasi. Karenanya, butuh
suntikan dari luar.
Negarawan Rendah Hati (katanya sih)
Lepas dari perkara wacana Hattanomics, rekam jejak Hatta sendiri tak
diragukan. Lelaki kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini sudah
merasakan asam garam, baik dalam binis, politik hingga pejabat negara.
Dia sebelumnya secara apik menjalankan tugas sebagai Menteri Sekretaris
Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara
Riset dan Teknologi(2001-2004).
Padahal, saat kali pertama memilih jalan politik, insinyur Teknik
Perminyakan ITB ini berani mengorbankan bisnisnya. Menurutnya, saat
melakukan sesuatu, jangan ada dualisme. Fokus dan kerjakan sesuai dengan
porsi dan tempatnya.
Saat itu, tahun 1999, baru bergolak reformasi, dia berpolitik setelah
terlebih dulu berdialog dengan keluarga sebagai panggilan hati. Bukan
cara cepat menggaet kekuasaan. Hatta memilih PAN sebagai kendaraan
politik yang waktu itu dinakdoai sekaligus dibidani oleh Amien Rais.
Meski baru dalam kancah politik, pada Pemilu 1999 Hatta bisa memberi
masukan besar. Saat itu terjadi kisruh antara kubu BJ Habibie dan
Megawati Sukarnoputri. Hatta bersama Amien Rais aktif menggalang
komunikasi dan lobi politik untuk meredam situasi panas saat itu dengan
mengusung kekuatan “poros tengah” dan Abdurrahman Wahid sebagai calon
presiden.
Di PAN sendiri, Hatta mulanya menjabat Ketua Departemen Sumber Daya
Alam dan Enerji PAN. Setelah kongres I, Hatta terpilih menjadi Sekjen
kemudian hasil Pemilu 1999 menempatkannya menjadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
dari daerah pemilihan Bandung. Di lembaga legislatif itu, Hatta lantas
terpilih menjadi ketua Fraksi Reformasi DPR. Kinerjanya profesional dan
punya konsentrasi kuat membuat peran Hatta menonjol dalam lobi politik.
Hatta sedikit menuturkan ideologinya a dalam berpolitik ada dua hal
penting yang perlu diperhatikan yakni sikap konsisten yang disertai
tingkat moralitas yang tinggi dan menjaga etika. “Boleh berbeda
pendapat, tapi jangan menghujat,” ungkapnya.
Dari hasil Rakernas pada 10 – 11 Desember 2011 lalu, PAN secara
aklamasi mendaulat Hatta sebagai satu-satunya calon presiden yang akan
diusung pada pemilihan presiden tahun 2014. Hingga saat ini
elektabilitas sampai ketokohan Hatta terus melonjak naik.
Medio Desember lalu, Menteri Koordinator
Perekonomian ini menerima penganugerahan tanda kehormatan jasa diplomasi
dari Pemerintah Korea Selatan, Gwanghwa Medal. Ini merupakan medali
tertinggi di bidang diplomatik.
Penghargaan itu menambah deretan piagam yang sudah dia terima. “Bang
Hatta sudah menerima sejumlah penghargaan. Dia pernah menerima
penghargaan dari Amerika Serikat. Yang terbaru, ia menerima penghargaan
dari Slovakia. Itu penting untuk pemimpin bangsa yang dinilai mampu oleh
dunia, sehingga Indonesia jauh lebih dikenal lagi,” kata anggota DPRRI,
Taslim Chaniago.
Taslim menambahkan, apa yang diberika dunia kepada Hatta adalah
sebagai bentuk pengakuan atas prestasi kinerja, dedikasi dan
kredibilitas Menko Perekonomian itu. “Dunia sudah mengakui kemampuan
Hatta dibidang ekonomi dan politik. Jadi, wajar jika kader PAN secara
final mendorong Hatta sebagai capres tunggal karena sangat mumpuni dari
semua tokoh lintas partai dan semua capres lainnya,” tegasnya.
Biodata :
Nama lengkap : Ir. M. Hatta Radjasa
TTL : Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 18 Desember 1953
Istri : Drg. Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa
Anak : M. Reza Radjasa, Siti Ruby Aliya Radjasa, Azimah Radjasa, Rasyid Radjasa
Hobby : membaca
Pendidikan
* Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 Institut Teknologi Bandung (ITB)
* Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) selama setahun,
akan tetapi tidak dilanjutkan karena sibuk di partai politik dan menjadi
Menristek
Jabatan dan Karir :
* 2010-sekarang: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional
* 2009-sekarang: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II
* 2007-2009: Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu
* 2004-2007: Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu
* 2001-2004: Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong
* 2000-2005: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
* 1999-2000: Ketua Fraksi Partai Reformasi DPR-RI.
* 1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
* 1980-1983: Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi
* 1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
CASINO IN HAWKAN JARUZAMO - JM-TUBH
BalasHapusCASINO IN HAWKAN JARUZAMO - CASINO IN HAWKAN JARUZAMO. 9,891. JM-TUBH 원주 출장마사지 - CASINOIN-JARUZAMO. 9,892. JW Marriott JW Marriott JW Marriott JW Marriott 광주광역 출장샵 JW Marriott JW Marriott JW Marriott 전주 출장안마 JW Marriott JW Marriott JW Marriott JW Marriott JW Marriott 의정부 출장샵 JW Marriott JW Marriott JW Marriott JW 평택 출장샵 Marriott JW Marriott